Makin rendahnya nilai mata uang belum bisa diimbangi pertumbuhan sektor industri yang bisa mengangkat pendapatan masyarakat.
Pada Senin, para pedagang berkumpul di luar parlemen mengeluh tentang penurunan tajam nilai mata uang nasional. Kemudian pada Selasa sejumlah penjaga toko dan pedagang menutup bisnisnya. Grand Bazaar Teheran pun demikian.
Sejak Februari lalu nilai mata uang Rupiah terus melemah terhadap Dolar AS dari sebelumnya sekitar Rp 13 ribu hingga mencapai hampir Rp 15 ribu.
Dalam beberapa bulan terakhir, nilai mata uang Iran turun tajam dalam mengantisipasi sanksi baru AS, didorong sebagian oleh permintaan besar untuk dolar di kalangan rakyat Iran yang mencoba melindungi tabungan mereka.
Pemerintah China menyatakan bahwa pihaknya akan mengenakan tarif balasan terhadap barang-barang tambahan senilai 75 miliar dolar AS asal Amerika Serikat.